Friday 4 January 2008

kami mengasihimu, san

kamis, 3 januari 2008 di 14.15

menjelang akhir tahun kemarin, saya mendapat kabar yang sangat membuat dada saya sesak. sahabat saya, yang baru menikah di 1 desember kemarin, sahabat saya yang telah menang dari sakitnya beberapa tahun lalu, sahabat saya yang saya kenal sejak jaman kuliah hingga sekarang, sahabat saya... SANTI... iya, SANTI... kembali terbaring di rumah sakit...

saya ingat, tanggal 25 desember saya kirim dia sms, dan dia balas "selamat natal juga dew, gue lagi di mitra, biasa, sakit, kecapean"

olala..., langsung saya telpon dia

san, lo sakit apa?
"kecapean dew, biasalah"
bener cuman kecapean san? dokter bilang apa?
"ini lagi diobservasi dew"
semoga cepat sembuh ya san... kalau ada yang pegang dea, gue sempetin jenguk
"gue ga papa kog dew"
.............klik............

beberapa hari kemudian, sahabat saya yang lain, KRIS, pagi-pagi nelpon saya
"dew, dah dapat kabar dari santi?"
kabar apa, bu?
"KANKERnya kambuh lagi bu. kali ini menyerang hati"
yang bener bu? tanggal 25 kemaren gue telpon katanya sih emang lagi sakit karena kecapean
"dew, kita dukung dalam doa ya..."

sontak saya langsung telpon santi. ga lucu banget kris telpon gue pagi-pagi.
san, lo sakit apa
"biasalah dew, SAKIT GUE YANG DULU KAMBUH LAGI"
---saya menangis, tapi saya tahan sebisa saya----
sekarang lo lagi dimana bu?
"di rumah sakit gue yang biasa, mitra bu. skarang lagi di ambulans mau ke darmais"
san, ini ga ada yang pegang dea, lo di ruangan berapa?
"ga usah dew, jaga dea ajah. ga usah ngerepotin. gue ga papa kog. gue di kamar 215"
-----YA TUHAN, TABAH SEKALI SAHABAT SAYA INI------
san, gue doain lo cepat sembuh ya
"makasih dew"


Tuhan............. apa rencana-Mu?

saya bertanya dalam doa saya. dan, saya memohon, Tangan Tuhan bekerja pada tim dokter yang menanganinya.

beberapa hari kemudian, saya dapat sms dari santi "guys, tolong doain ya, besok gw jam 7 pg mau pasang penyangga di hati. ada benjolan besar baru (sel kankernya) di hati gue yang mendesak saluran ke empedu, nah itu mau dipasang penyangga supaya ga mendesak saluran itu terus.nah abis itu baru deh kemo..yah mudah-mudahan tubuh gue yang renta ini masih sanggup yee :)"


besoknya... saya dapat sms BAD NEWS dari sondy, sahabat saya yang lain, bahwa operasi pemasangan penyangga itu GAGAL. OH tuhan................... katanya, besok akan dilakukan operasi kedua untuk opsi yang lain. kita doain supaya TUHAN bekerja.


saya semakin terpuruk dalam kesedihan. saya belum lihat santi. sebagaimana waktu jaman dulu sebelum saya menikah, langkah saya sangat ringan untuk menjenguknya. sekarang, saya sungguh terbatas.... iya, ada dea, ada papa, ada mertua, tidak mungkin saya sebebas dulu... tapi, saya berjanji akan mendukungnya.


kemarin.. hari pertama ngantor di tahun baru, saya nekat permisi kepada bos saya, untuk melihat santi. kendati saya tidak tahu di mana itu mitra, tapi saya nekat (Secara, saya memang tidak berani kemana-mana sendirian).

naik busway, dari halte ratu. turun di harmoni, transit. ngantri, naik yang ke arah pulo gadung. nanya petugas, katanya turun di halte pulo mas. nyampe di sana, katanya naik angkot saja. ah, saya memilih naik ojeg. karena saya tidak tahu arah, saya modal nekat.

dan, saya tiba tepat jam 12. saya langsung telpon danny, suaminya.

dan, santi dimana? gue dah di mitra ni.
"naik ajah dew, ICU lantai 2"
saya ketemu danny.
dan, gue boleh lihat santi
"jam besuk nya dah habis bu, paling nunggu ntar jam 17. kalo siang jam 10-11"
o, ya ga papa deh. tapi gue juga ga bisa nunggu sesore itu, anak gue"
"ga papa"
santi gimana
"udah tau kan, operasinya gagal. salah satu dokter dah nyerah. kita tinggal nunggu mujijat dan keajaiban tuhan"
ortunya?
"ya udah, lo ke inang (ortunya santi, mertua perempuan danny) ajah"

saya mendekati ibunya, dan langsung memeluknya (saya dekat dengan inang, saya menyebutnya demikian). inang menangis di pelukan saya
"dewii... dewiii.... lihat itu santi, sahabat mu itu. doakan dia dewii. kasihan sekali dia."
inang terisak-isak di pelukan saya.... terus menangis.... saya juga jadi menangis.... tapi, saya mencoba menguatkan, saya harus mendukung inang, dan keluarganya.

tak lama......... kami keluar, inang bertemu dengan kepala perawat.

saya diijinkan bertemu santi. sebentar.

saya pegang tangannya.
san, lo kenal gue?
"iya dewi"
yang mana yang sakit, san?
dia tidak bicara, hanya menunjuk bekas luka operasinya, yang gagal (tapi dia tidak diberitahu kondisi ini)

"gue ga papa dewi" dia tersenyum, memberikan senyumnya ketika wajahnya pucat, dan ketika melihat gue menangis tersedu.
lo harus kuat san... harus sembuh. tuhan sayang lo san. gue sayang lo. banyak yang sayang lo. janji ya san, harus sembuh.

dia tersenyum, dan mengangguk.

gue pegang tangannya
san, lo mau berdoa bareng gue?
dia mengangguk

Tuhan Yesus, kami mau membawa di hadapanmu, sahabat kami saudara terkasih kami, yang sedang terbaring sakit. Mari Tuhan, bekerja. Mari Tuhan, berkati dan sertai tangan-tangan dokter yang merawat santi. Tuhan beri kekuatan, Tuhan beri penghiburan, biar Santi bisa menghadapi penyakit ini. Kami mengimani, kami mengamini, oleh bilur-bilur daray Yesus, SANTI DISEMBUHKAN. DAN SAAT INI, KESEMBUHAN YANG DARI TUHAN SUDAH ADA PADA SANTI. AMIN.

saya pegang lagi tangannya.
san, gue ga bisa lama, lo juga harus istirahat. gue usahakan datang lagi.
dia mengangguk.


dan, saya keluar............



saya sayang sama santi... dia memiliki tempat spesial di hati saya. sangat spesial, sehingga saya sangat terpukul melihat sakitnya.


Tuhan, bekerja lah secara ajaib, sembuhkan lah SANTI.

kami mengasihimu, san





This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]